KM Bali 1-Akibat hilangnya jatah BBM yang didistribusikan pertamina kepada SPBU Manggelewa yang merupakan asset bisnis Perusda Dompu, kini SPBU Dompu terpaksa harus mengurangi kuota pembeliannya dari 15.000 Liter menjadi 10.000 Liter. Kekurangan jatah saat pendistribusian oleh pertamina bahkan dapat mencapai lebih dari 20 porsen dari total kuota yang awalnya berjumlah 15.000 Liter tersebut. Hilangnya jatah ini hingga kini belum dapat diidentifikasi secara pasti penyebabnya oleh Pihak Perusda.
Namun Pihaknya memperkirakan hilangnya jatah BBM tersebut terjadi saat pemindahan dari tangki Mobil Pertamina ke Tangki penampungan SPBU. Hai ini diketahui setelah melihat data hasil perhitungan dari meteran dispenser SPBU yang menyatakan bahwa SPBU kehilangan jatah BBM sebanyak 20 porsen dari Kuota yang harusnya didapatkan yakni sebesar 15.000 Liter. “Misalnya, kami membeli BBM kepada Pertamina sebanyak 5000 Liter. Setelah didistribusikan, ternyata diketahui hanya sebanyak 4500 liter saja. Artinya kami kehilangan jatah sebesar 500 liter. Namun Pertamina tetap menganggap bahwa BBM yang didistribusikannya itu sudah sesuai kuota yang kami beli”, Jelas Nasrun Hanif.
Hingga kini pihak Perusda sudah beberapa kali melaporkan kehilangan jatah BBM yang berakibat kerugian bagi Perusda ini kepada Pihak Pertamina yang menurut Direktur Perusda Nasrun Hanif sebagai pihak yang diduga penyebab hilangnya jata BBm tersebut. Namun pihak Pertamina dan Pihak Perusda Dompu belum menemui titik temu.
Langkah yang diambil Pihak Perusda Dompu untuk mencegah makin besarnya kerugian yang dialami yakni dengan mengurangi kuota pembelian dari 15.000 Liter menjadi hanya 10.000 liter saja. Hal inilah yang menyebabkan stok BBM di SPBU tersebut cepat habis dan terkesan sepi aktifitas.[Oz]

Posting Komentar

 
Top